28 Januari 2009

ASSASIN’S CREED (Review)

0 komentar

LEBIH BAIK terlambat daripada tidak sama sekali. Ungkapan itu cocok dialamatkan pada Assasin’s Creed. Ubisoft memang terlambat merilis versi PC dari game ini, apabila dibandingkan dengan versi console-nya (Xbox 360 dan PS3). Tetapi, penantian Anda akan terbayar lunas saat memainkannya

Assasin’s Creed berkisah seputar Altair, seorang assassin (pembunuh) di sekitar tahun 1191. Uniknya, game ini tidak langsung menempatkan Anda sebagai Altair. Alur cerita sangat kompleks dan bernuansa science-fiction. Game dibuka dengan Anda sebagai Desmond Miles, seorang bartender di zaman modern. Sebuah riset ilmiah dengan mesin bernama Animus, memungkinkan Desmond mengakses memory leluhurnya, Altair, via DNA di tubuhnya. Banyak pertanyaan yang kemudian muncul dan jawaban hanya bisa ditemukan dengan memainkan game ini.

Assasin’s Creed sendiri mengambil lokasi di tiga kota Damascus, Jerussalem, dan Acre. Kota digambarkan sangat luas dengan detail luar biasa dan terlihat sangat natural. Penduduk kota yang berlalu-lalang dan berbagai pernik lain membuat suasana kota menjadi sangat hidup. Hebatnya semua di-render sangat halus, bahkan tak ada perbedaan antara grafik FMV dan grafik in-game.

Namun, sisi paling menyenangkan dari game ini adalah kontrolnya. Berlari kencang, meloncati rintangan, dan memanjat bangunan bisa dilakukan dengan sangat mudah, tanpa harus berhenti untuk ancang-ancang. Lupakan Tomb Raider dan Prince of Persia. Dalam game ini, Anda hanya cukup menekan dan menahan beberapa tombol serta mengarahkan dengan mouse, selanjutnya Altair-lah yang akan melakukan semuanya secara otomatis. Kontrol seperti ini sangat membantu karena Altair sering kali harus kabur menghindari musuhnya. Namun jika terdesak, ada beberapa lokasi yang bisa digunakan untuk bersembunyi, termasuk di dalam kerumunan orang.

Bahkan tak hanya tombol pergerakan, beberapa tombol lain pun terhitung cukup inovatif. Seperti eagle eye yang memungkinkan Altair mengenali musuh dan target. Meski begitu, Altair bukan penyihir, ia tak memiliki magic apapun. Altair hanya bersenjata pisau lempar, pedang, dan sebilah pisau tersembunyi. Eksekusi bisa dilakukan secara stealth atau terang-terangan, melalui mode low profile atau high profile.

Biarpun punya banyak kelebihan, game ini ternyata memiliki kekurangan terutama pada bug yang dapat menye-babkan komputer crash. Namun, bug ini kemungkinan hanya pada “versi” yang beredar di sini. Di luar itu, game ini sangat layak direkomendasikan. Ia pun cukup bersahabat. Hanya dengan spesifikasi minimum yang diminta, Anda bisa memainkan game ini dengan mulus.—MH

DATA TEKNIS

Perusahaan Ubisoft; assassinscreed.uk.ubi.com
Kebutuhan minimum Pentium Dual Core 2,6 GHz, Windows XP SP2/ Vista, 1 GB RAM
u/ XP (2 GB RAm u/ Vista), DirectX 9.0c-compatible 256 MB
video card with Shader Model 3.0, 8 GB harddisk space.
Multiplayer Tidak.
CONTROL
W,A,S, Movement.
Tab Map.
Left Mouse Button Weapon Hand Action.
Right Mouse Button High Profile.
LShift Free Hand Action.
E Head Action.
Spacebar Leg Action.
F Target Lock.

PLUS / MINUS

+ Kontrol game sangat baik dan inovatif, alur cerita dan gameplay sangat menarik, grafik sangat bagus, lingkungan permainan sangat lua
- Investigasi bisa sangat melelahkan, bug.

0 komentar:

Posting Komentar

Like and Follow This Blog

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...