11 September 2009

Trik Mencurangi Proxy

1 komentar

halo kawan-kawan Udah pada tau Proxy gak..??milkysmile

Menurut mas Wikipedia,
Proxy server (peladen proxy) adalah sebuah komputer server atau program komputer yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap content dari Internet atau intranet.

Proxy Server bertindak sebagai gateway terhadap dunia Internet untuk setiap komputer klien. Proxy server tidak terlihat oleh komputer client : seorang pengguna yang berinteraksi dengan Internet melalui sebuah proxy server tidak akan mengetahui bahwa sebuah proxy server sedang menangani request yang dilakukannya. Web server yang menerima request dari proxy server akan menginterpretasikan request-request tersebut seolah-olah request itu datang secara langsung dari komputer klien, bukan dari proxy server.

Proxy server juga dapat digunakan untuk mengamankan jaringan pribadi yang dihubungkan ke sebuah jaringan publik (seperti halnya Internet). Proxy server memiliki lebih banyak fungsi daripada router yang memiliki fitur packet filtering karena memang proxy server beroperasi pada level yang lebih tinggi dan memiliki kontrol yang lebih menyeluruh terhadap akses jaringan. Proxy server yang berfungsi sebagai sebuah "agen keamanan" untuk sebuah jaringan pribadi, umumnya dikenal sebagai firewall.

Jadi gimana?Udah ngerti belom apa itu Proxy?milkysmileGini aja dech, Proxy bisa kita ibaratkan sebagai penjaga jaringan internet. Kalau suatu situs sudah diblokir oleh Proxy, maka kita tidak bisa masuk ke situs tersebut.Biasanya teknologi Proxy diterapkan di kantor, sekolah, atau instansi-instansi lainnya (seperti di skul Aq), gitu lho...milkysmile

Tapi kabar baiknya saya punya solusi buat mengakali Proxy agar kita bisa tetap ber-Internetan tanpa diblokir atau supaya lebih keren kita sebut dengn teknik Bypass Proxy.

Caranya gimana?

1. Buka browser internet. Bisa dengan IE, Mozilla Firefox atau dengan Google Chrome.


2. Kemudian masukkan alamat http://hideu.info

3. Kemudian klik gambar yang terdapat pada halaman hideu.info

4. Dan masukkan alamat web yang ingin diganti proxinya. Lalu klik "Browse".

5. Selamat akhirnya kalian berhasil membobol Proxy, gampang khan?milkysmileHhehehe...milkysmile

12 Tempat Wisata Wajib Orang IT

2 komentar
Sudah bukan rahasia lagi kalau kebanyakan penemuan atau pionir perusahaan TI, terutama di Amerika Serikat, dilakukan dalam garasi rumah atau kamar asrama. Karena itu, jangan heran kalau beberapa tempat dalam daftar berikut bukanlah berwujud gedung atau bangunan megah.
Ini dia, 12 tempat yang memegang peranan penting dalam sejarah komputer dunia (catatan: urutan tidak mencerminkan prioritas)


1. 367 Addison Ave., Palo Alto, California, USA
Lokasi yang ditasbihkan sebagai tempat kelahiran Silicon Valley oleh pemerintah negara bagian California pada tahun 1989. Garasi rumah ini merupakan lokasi Bill Hewlett dan Dave Packard mengembangkan produk pertama mereka: osilator audio Model 200A, lebih dari 70 tahun yang lalu.




2. 2066 Crist Dr., Los Altos, California, USA
Lokasi rumah tempat Steve Jobs dan Steve Wozniak merintis perusahaan Apple Computer pada tahun 1976.




3. 232 Santa Margarita Ave., Menlo Park, California, USA
Tempat terakhir yang berlokasi di wilayah Silicon Valley. Garasi rumah sewaan, tempat duo Larry Page dan Sergey Brin melakukan riset sekaligus mengembangkan mesin pencari Google.




4. CERN -- Jenewa, Swiss
Laboratorium dan pusat penelitian nuklir, tetapi merupakan tempat lahirnya World Wide Web. Tahun 1990, fisikawan, Tim Berners-Lee, dan perancang sistem, Robert Cailliau, pertama kali mendesain konsep sistem informasi berbasis tautan hiperteks (hypertext links) yang saat itu mereka sebut "Mesh".




5. Bletchley Park -- Bletchley Town, Inggris
Lokasi Britain's National Museum of Computing, tempat dipamerkannya mesin Colossus. Salah satu komputer biner elektronis pertama yang bisa diprogram untuk meretas kode rahasia, digunakan tentara Inggris selama Perang Dunia II dalam membongkar pesan-pesan rahasia Nazi.





6. Xerox PARC -- Palo Alto, California, USA
Induk dari banyak penemuan penting di dunia TI. Antarmuka grafis (GUI) pertama dibuat di sini, kabel ethernet pun pertama kali disambungkan di tempat ini. Printer laser? Editor teks bersifat WYSIWYG? Adobe Systems? Ubiquitous computing? Seluruhnya ditemukan di Xerox Palo Alto Research Center ini.




7. Ames Lab, Iowa State University -- Ames, Iowa, USA
Laboratorium pengembangan salah satu pionir komputer digital di dunia. Atanasoff Berry Computer (ABC) adalah mesin pertama yang mampu mengintegrasikan aritmatika biner, memori regeneratif, dan sirkuit logis.




8. Moore School of Engineering, Univ. of Pennsylvania -- Philadelphia, USA
Tempat lahirnya ENIAC (Electronic Numerical Integrator And Computer), nama yang lebih ngetop menjadi jawaban pertanyaan "Apakah komputer pertama di dunia?". Dibuat oleh John Mauchly dan J. Presper Eckert.





9. IBM's "Main Plant" -- Poughkeepsie, N.Y.
Di pabrik inilah IBM melakukan proses perancangan, produksi, dan peluncuran produk-produk komputer mainframe-nya. Salah satunya adalah IBM 701. Tahun 1953 yang lalu, komputer ini digadang-gadang sebagai komputer berkecepatan tinggi yang paling canggih dan paling fleksibel di dunia.





10. Room 2713, Dobie Hall, University of Texas -- Austin, Texas
Kamar asrama yang ditempati Michael Dell saat pertama kali menjual komputer buatannya lewat perantara surat pada tahun 1984.




11. Kirkland House, Harvard Univ. -- Cambridge, Massachusetts, USA
Sebuah kamar di lantai tiga Kirkland House menjadi saksi bisu usaha Mark Zuckerberg, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes dalam merancang jejaring sosial Facebook pada tahun 2004.




12. Lyman Residence Hall, Stanford Univ. -- Stanford, California, USA
Di asrama Lyman ini, Larry Page pernah menghuni sebuah kamar tempat munculnya inspirasi untuk membuat mesin pencari Google. Bersama Sergey Brin, mereka mematangkan ide di kamar tersebut sebelum akhirnya pindah ke garasi rumah Susan Wojcicki (baca no. 3).



Sumber:http://nemoto911.blogspot.com/2009/08/10-tempat-wisata-favorit-bagi-orang-it.html



5 September 2009

Konsep Dasar IP Address

1 komentar
 Walaupun bagi para pengguna Internet umumnya kita hanya perlu mengenal hostname dari mesin yang dituju, seperti: server.indo.net.id, rad.net.id, ui.ac.id, itb.ac.id. Bagi komputer untuk bekerja langsung menggunakan informasi tersebut akan relatif lebih sulit karena tidak ada keteraturan yang dapat di programkan dengan mudah. Untuk mengatasi hal tersebut, komputer mengidentifikasi alamat setiap komputer menggunakan sekumpulan angka sebanyak 32 bit yang dikenal sebagai IP address.

Adanya IP Address merupakan konsekuensi dari penerapan Internet Protocol untuk mengintegrasikan jaringan komputer Internet di dunia. Seluruh host (komputer) yang terhubung ke Internet dan ingin berkomunikasi memakai TCP/IP harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network. Secara logika, Internet merupakan suatu network besar yang terdiri dari berbagai sub network yang terintegrasi. Oleh karena itu, suatu IP Address harus bersifat unik untuk seluruh dunia. Tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda. Untuk itu, penggunaan IP Address di seluruh dunia dikoordinasi oleh lembaga sentral Internet yang di kenal dengan IANA - salah satunya adalah Network Information Center (NIC) yang menjadi koordinator utama di dunia untuk urusan alokasi IP Address ini adalah :

InterNIC Registration Services Network Solution Incorporated 505 Huntmar Park Drive, Herndon, Virginia 22070 Tel: [800] 444-4345, [703] 742-4777 FAX: [703] 742-4811 E-mail: hostmaster@internic.nethostmaster@internic.netThis e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it

Sedangkan untuk tingkat Asia Pasifik saat ini masih dikoordinasi oleh:

Asia Pacific Network Information Center c/o Internet Initiative Japan, Inc. Sanbancho Annex Bldg., 1-4, Sanban-cho, Chiyoda-ku, Tokyo, 102 Japan Tel: +81-3-5276-3973 FAX: +81-3-5276-6239 E-mail: domreg@apnic.netdomreg@apnic.netThis e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it http://www.apnic.net

Struktur IP Address

IP Address terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Tiap segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 - 255. Range address yang bisa digunakan adalah dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan 11111111.11111111.11111111.11111111. Jadi, ada sebanyak 232 kombinasi address yang bisa dipakai diseluruh dunia (walaupun pada kenyataannya ada sejumlah IP Address yang digunakan untuk keperluan khusus). Jadi, jaringan TCP/IP dengan 32 bit address ini mampu menampung sebanyak 232 atau lebih dari 4 milyar host. Untuk memudahkan pembacaan dan penulisan, IP Address biasanya direpresentasikan dalam bilangan desimal. Jadi, range address di atas dapat diubah menjadi address 0.0.0.0 sampai address 255.255.255.255. Nilai desimal dari IP Address inilah yang dikenal dalam pemakaian sehari-hari. Beberapa contoh IP Address adalah :

46.138.7.43
162.203.8.36
201.125.1.240

Ilustrasi IP Addres dalam desimal dan biner dapat dilihat pada gambar 1 berikut :


Gambar 1. IP Address dalam Bilangan Desimal dan Biner

IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (bit-bit network/network bit) dan bagian host (bit-bit host/host bit). Bit network berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan bit host berperan dalam identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki bit network yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network.


Ada 3 kelas address yang utama dalam TCP/IP, yakni kelas A, kelas B dan kelas C. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut : ·

* Jika bit pertama dari IP Address adalah 0, address merupakan network kelas A. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx, tetapi setiap network dapat menampung lebih dari 16 juta (2563) host (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255). Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 2 berikut.


Gambar 2. Struktur IP Address Kelas A

* Jika 2 bit pertama dari IP Address adalah 10, address merupakan network kelas B. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 16 ribu network kelas B (64 x 256), yakni dari network 128.0.xxx.xxx - 191.255.xxx.xxx. Setiap network kelas B mampu menampung lebih dari 65 ribu host (2562). Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 3 berikut.


Gambar 3. Struktur IP Address Kelas B

* Jika 3 bit pertama dari IP Address adalah 110, address merupakan network kelas C. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 8 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network kelas C (32 x 256 x 256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Setiap network kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 4.


Gambar 4. Struktur IP Address Kelas C


Selain ke tiga kelas di atas, ada 2 kelas lagi yang ditujukan untuk pemakaian khusus, yakni kelas D dan kelas E. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone). Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental.

Jenis kelas address yang diberikan oleh kooordinator IP Address bergantung kepada kebutuhan instansi yang meminta, yakni jumlah host yang akan diintegrasikan dalam network dan rencana pengembangan untuk beberapa tahun mendatang. Untuk perusahaan, kantor pemerintah atau universitas besar yang memiliki puluhan ribu komputer dan sangat berpotensi untuk tumbuh menjadi jutaan komputer, koordinator IP Address akan mempertimbangkan untuk memberikan kelas A. Contoh IP Address kelas A yang dipakai di Internet adalah untuk amatir paket radio seluruh dunia, mendapat IP nomor 44.xxx.xxx.xxx. Untuk kelas B, contohnya adalah nomor 167.205.xxx.xxx yang dialokasikan untuk ITB dan jaringan yang terkait ke ITB dibawah koordinator Onno W. Purbo.

Address Khusus

Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah :

* Network Address
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut. Pekerjaan “routing” surat-surat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan routing atas paket-paket data.

* Broadcast Address

Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.

* Netmask

Adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address. Artinya dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim.

Kaitan antara host address, network address, broadcast address & network mask sangat erat sekali - semua dapat dihitung dengan mudah jika kita cukup paham mengenai bilangan Biner. Jika kita ingin secara serius mengoperasikan sebuah jaringan komputer menggunakan teknologi TCP/IP & Internet, adalah mutlak bagi kita untuk menguasai konsep IP address tersebut. Konsep IP address sangat penting artinya bagi routing jaringan Internet. Kemampuan untuk membagi jaringan dalam subnet IP address penting artinya untuk memperoleh routing yang sangat effisien & tidak membebani router-router yang ada di Internet. Mudah-mudahan tulisan awal ini dapat membuka sedikit tentang teknologi / konsep yang ada di dalam Internet.

Sumber : Aulia K. Arif & Onno W. Purbo

misal kita memiliki blok ip 192.168.0.0/24 ini berarti kita memiliki host sebanyak 254 host, untuk ip 192.168.0.0 digunakan sebagai network id, sedangkan ip 192.168.0.255 digunakan sebagai broadcast id

perhitungannya didapatkan dari
192.168.0.0 = 11000000.10101000.00000000.00000000 (ip 192.168.0.0 dijadikan biner)
apabila CIDR /24 maka dihitung dari bit terdepan sebanyak 24 bit kebelakang
ngambilnya seperti yg saya warna merah
11000000.10101000.00000000.00000000
jadi subnet untuk CIDR /24 dalam biner adalah
11111111.11111111.11111111.00000000
biner diatas setelah dijadikan desimal maka didapatkan
255.255.255.0

contoh untuk CIDR /26
apabila CIDR /26 maka dihitung dari bit terdepan sebanyak 26 bit kebelakang
ngambilnya seperti yg saya warna merah
11000000.10101000.00000000.00000000
jadi subnet untuk CIDR /26 dalam biner adalah
11111111.11111111.11111111.11000000
biner diatas setelah dijadikan desimal maka didapatkan
255.255.255.192

untuk CIDR /26 maka tersedia sebanyak 62 host
62 host ini didapat dari
total digit biner adalah 32
CIDRnya 26
maka dihitung 32-26=6
lalu diambil 6 digit dari belakang
11000000.10101000.00000000.00000000
jd host yang tersedia mulai biner 000001 - 111110
kalau dijadikan desimal maka didapat 1-62
artinya mulai dari ip 192.168.0.1-192.168.0.62
untuk ip 192.168.0.0 menjadi network id sedangkan 192.168.0.63 menjadi broadcast id

Penjelasan tentang kelas A, B, dan C:

Masing-masing kelas A, B, dan C memiliki Subnet Mask default. Apakah itu Subnet Mask? Ia adalah sekumpulan IP yang akan membantu kita membedakan porsi untuk Network Id dan porsi untuk Host Id pada suatu IP Address. Karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa IP Address terdiri dari Network Id dan Host Id.

Berikut Subnet Mask default masing-masing kelas tersebut:

Kelas A:

dalam desimal: 255.0.0.0
dalam biner: 11111111.00000000.00000000.00000000

Kelas B:

dalam desimal: 255.255.0.0
dalam biner: 11111111.11111111.00000000.00000000

Kelas C:

dalam desimal: 255.255.255.0
dalam biner: 11111111.11111111.11111111.00000000

Pada Subnet Mask, oktet yang berisi nilai 1 menandakan bahwa oktet tersebut merupakan porsi untuk Network Id, dan yang berisi nilai 0 menandakan bahwa oktet tersebut merupakan porsi untuk Host Id. Jadi pada jika didetailkan tentang masing-masing porsi untuk Network Id dan Host Id sebagai berikut:

Kelas A:

Oktet 1 | Oktet 2 | Oktet 3 | Oktet 4

Net-Id |<-----------Host Id------->|

Kelas B:

Oktet 1 | Oktet 2 | Oktet 3 | Oktet 4

<-----Net-Id----->|<-----Host Id---->|

Kelas C

Oktet 1 | Oktet 2 | Oktet 3 | Oktet 4

|<-----------Net Id-------->|Host-Id|


Berangkat dari sini, baru deh kita mulai coba menentukan range IP dari masing-masing kelas. Kita mulai dari kelas A, kemudian B, dan terakhir C:

Kelas A

Network Id menempati 1 oktet pertama. Nilai minimum adalah 00000000 (dalam biner) atau 0 (dalam desimal) dan nilai maksimum adalah 11111111 (dalam biner) atau 255 (dalam desimal) dengan jumlah Network = 2^8 = 256. Namum ada aturan terkait bahwa bit paling kiri pada kelas A harus bernilai 0, sehingga peta biner pada oktet pertama menjadi:

|0|nnnnnnn|

Karena 1 bit paling kiri sudah ditetapkan, sehingga kelas A tinggal memiliki 7 bit (8 - 1) yang dapat digunakan sebagai IP Network ID yang nilai minimumnya adalah 00000000 (dalam biner) atau 0 (dalam desimal) dan nilai maksimumnya adalah 01111111 (dalam biner) atau 127 (dalam desimal) dengan jumlah Network = 2^7 = 128. Dari hasil hitungan ini kita mulai mendapatkan range Network ID kelas A, yaitu: 0 - 127. Jika dilengkapi dengan host jadinya:

0.0.0.0 - 127.0.0.0

Ternyata ada aturan lagi bahwa Network 0.0.0.0 dicadangkan dan 127.0.0.0 digunakan untuk loopback sehingga kedua network tersebut tidak dapat digunakan. Akhirnya kita menemukan bahwa IP Network yang "real" pada kelas A yaitu 1.0.0.0 - 126.0.0.0 dengan jumlah Network = 128 - 2 = 126.

Kelas B

Network Id menempati 2 oktet pertama. Nilai minimum adalah 00000000.00000000 (dalam biner) atau 0 (dalam desimal) dan nilai maksimum adalah 11111111.11111111 (dalam biner) atau 255.255 dengan jumlah Network = 2^16 = 65536. Namun ada aturan terkait bahwa 2 bit paling kiri pada kelas B harus bernilai 10, sehingga peta biner pada oktet pertama dan kedua menjadi:

|10|nnnnnn|nnnnnnnn|

Karena 2 bit paling kiri sudah ditetapkan, sehingga kelas B tinggal memiliki 14 bit (16 - 2) yang dapat digunakan sebagai IP Network ID yang nilai minimumnya adalah 10000000.00000000 (dalam biner) atau 128.0 (dalam desimal) dan nilai maksimum adalah 10111111.11111111 (dalam biner) atau 191.255 (dalam desimal) dengan jumlah Network = 2^14 = 16384. Dari hasil hitungan ini kita mulai mendapatkan range Network ID kelas B, yaitu 128.0 - 191.255. Jika dilengkapi dengan host jadinya:

128.0.0.0 - 192.255.0.0

Ternyata ada aturan lagi bahwa Network 191.255 dicadangkan sehingga network tersebut tidak dapaat digunakan. Akhirnya kita menemukan bahwa IP Network yang "real" pada kelas B yaitu 128.0.0.0 - 192.254.0.0 dengan jumlah Network = 16384 - 1 = 16383

Kelas C

Network Id menempati 3 oktet pertama. Nilai minimum adalah 00000000.00000000.00000000 (dalam biner) atau 0 (dalam desimal) dan nilai maksimum adalah 11111111.11111111.11111111 (dalam biner) atau 255.255.255 (dalam desimal) dengan jumlah Network = 2^24 = 16777216. Namun ada aturan terkait bahwa 3 bit paling kiri pada kelas C harus bernilai 110, sehingga peta biner pada oktet pertama, kedua, dan ketiga menjadi:

|110|nnnnn|nnnnnnnn|nnnnnnnn|

Karena 3 bit paling kiri sudha ditetapkan, sehingga kelas C tinggal memiliki 21 bit (24 - 3) yang dapat digunakan sebagai IP Network Id yang nilai minimumnya adalah 11000000.00000000.00000000 (dalam biner) atau 192.0.0.0 (dalam desimal) dan nilai maksimum adalah 11011111.11111111.11111111 (dalam biner) atau 223.255.255 (dalam desimal) dengan jumlah Network = 2^21 = 2097152. Dari hasil hitungan ini kita mulai mendapatkan range Network Id kelas C, yaitu 192.0.0 - 233.255.255. Jika dilengkapi dengan host jadinya:

192.0.0.0 - 233.255.255.0

Ternyata ada aturan lagi bahwa Network 192.0.0.0 dan 233.255.255.0 dicadangkan sehingga kedua Network tersebut tidak dapat digunakan. Akhirnya kita mendapatkan bahwa IP Network yang "real" pada kelas C yaitu 192.0.1.0 - 233.255.254.0 dengan jumlah Network = 2097152 - 2 = 2097150.


=======================

Berikut sedikit brief description mengenai IPv6 (IP version 6)... ***Thanks alot to wikipedia***

1. Basic Description
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6.
Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia.
Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.

2. Perbedaan antara IPv4 vs. IPv6:
- IPv6 128-bit, IPv4 32-bit
- Jumlah total alamat IPv4: 4.294.967.296
Jumlah total alamat IPv6: 2 pangkat 128 = Silahkan hitung (kalo pake calc.exe yang keluar bilangan exponen)
- IPv4: Dynamic & Static
IPv6: Stateful Address Configuration & Stateless Address Configuration
- IPv4: High-order bit buat network ID, Low-order bit buat host ID
IPv6: High-order bit buat network ID (disebut Format Prefix), dan tidak menggunakan subnet mask!! menyenangkan sekali... ngga usah itung subnete.. eh subnetting
- IPv4: menggunakan . (dot) sebagai pemisah alamat
IPv6: menggunakan : (colon) sebagai pemisah alamat

3. Format Alamat
Dari 128-bit, dibagi menjadi 8 blok masing2 16-bit, yang tiap2 blok dapat dikonversikan dari binary menjadi 4-digit hexadecimal
Contoh binary IPv6:
00100001110110100000000011010011000000000000000000 10111100111011000000101010101000000000
1111111111111110001010001001110001011010

Jika dibagi menjadi 8 blok masing2 16-bit:
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010
0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010

Dan jika di-convert ke hexadecimal:
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A

Dan alamat hexa diatas, bisa disederhana-in jadi:
21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A

4. Penyederhanaan Alamat IPv6
IPv6 yang ukuran 128-bit, klo dikirim full dalam sebuah IP header pasti akan cukup memberatkan karena header IP packet akan menjadi besar... makanya IPv6 juga bisa disederhakan (seperti diatas) lalu dikompress supaya lebih kecil lagi.
Contoh:
Alamat asli FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4CA2, disederhanakan menjadi FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2, dikompress menjadi FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2

5. Format Prefix
Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat direpresentasikan dengan menggunakan angka prefiks yang merujuk kepada subnet mask. IPv6 juga memiliki angka prefiks, tapi tidak didugnakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak mendukung subnet mask.

Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-nilai yang tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet identifier. Prefiks dalam IPv6 direpesentasikan dengan cara yang sama seperti halnya prefiks alamat IPv4, yaitu [alamat]/[angka panjang prefiks]. Panjang prefiks mementukan jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat prefiks subnet. Sebagai contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat direpresentasikan sebagai berikut:
3FFE:2900:D005:F28B::/64 dibaca, 64-bit pertama adalah network ID, sisanya adalah host ID

6. Jenis - Jenis IPv6

* Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.

* Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.

* Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.


Alamat unicast & anycast dibagi menjadi:

* Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet.

* Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.

* Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet IPv6.


7. Unicast Global Address
Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4. Dikenal juga sebagai Aggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat publik IPv4 yang dapat secara global dirujuk oleh host-host di Internet dengan menggunakan proses routing, alamat ini juga mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi menjadi topologi tiga level (Public, Site, dan Node).

Yang pada akhirnya... kalo semua udah pake IPv6, gw rasa tiap orang didunia nomor KTP-nya adalah IPv6...
Mungkin nanti pembagiannya menjadi:
- 112-bit buat ID KTP
- Sisa 16-bit lagi buat device ID yang dipunya oleh orang tersebut (bisa HP, Laptop, dan berbagai device canggih lainnya...)

Buat yang mau lebih lengkap mengenai IPv6, bisa liat di http://www.ipv6tf.org/

sumber : istanaku.biz

3 September 2009

Pengenalan Jaringan

1 komentar
1.a. Sinyal Analog :

Sinyal analog adalah merupakan pemanfaatan gelombang elektromagnetik. Proses pengiriman suara, misalnya pada teknologi telepon, dilewatkan melalui gelombang elektromagnetik ini.
Sinyal analog merupakan bentuk dari komunikasi elektronik yang merupakan proses pengiriman informasi pada gelombang elktromagnetik, dan bersifat variabel dan berkelanjutan.
Satu komplit gelombang dimulai dari voltase nol kemudian menuju voltase tertinggi dan turun hingga voltase terendah dan kembali ke voltase nol.
Kecepatan dari gelombang ini disebut dengan hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik. Misalnya dalam satu detik, gelombang dikirimkan sebanyak 10, maka disebut dengan 10 Hz.
Contohnya sinyal gambar pada televisi, atau suara pada radio yang dikirimkan secara berkesinambungan.
Pelayanan dengan menggunakan sinyal ini agak lambat dan gampang mendapat error dibandingkan dengan data dalam bentuk digital.
Gelombang analog ini disebut baud.


b. Sinyal Digital
Merupakan hasil teknologi yang mengubah suatu sinyal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 untuk proses informasi yang mudah, cepat dan akurat. Sinyal tersebut disebut sebuah bit.

Bit merupakan Merupakan singkatan dari binary digit. Satuan terkecil dalam hitungan biner. Satu bit menunjukkan kuantitas dasar yang mewakili nilai 1 atau 0 ( atau on / off dsb).

Kelebihan Pemrosesan Sinyal Digital:
Ada beberapa alasan mengapa digunakan pemrosesan sinyal digital pada suatu sinyal analog. Pertama, suatu sistem digital terprogram memiliki fleksibilitas dalam merancang-ulang
operasi-operasi pemrosesan sinyal digital hanya dengan melakukan perubahan pada program yang bersangkutan, sedangkan proses merancang-ulang pada sistem analog biasanya melibatkan
rancang-ulang perangkat keras, uji coba dan verifikasi agar dapat bekerja seperti yang diharapkan.

Masalah ketelitian atau akurasi juga memainkan peranan yang penting dalam menentukan bentuk dari pengolah sinyal. Pemrosesan sinyal digital menawarkan pengendalian akurasi yang
lebih baik. Faktor toleransi yang terdapat pada komponen-komponen rangkaian analog menimbulkan kesulitan bagi perancang dalam melakukan pengendalian akurasi pada sistem pemrosesan
sinyal analog. Di lain pihak, sistem digital menawarkan pengendalian akurasi yang lebih baik. Beberapa persyaratan yang dibutuhkan,
antara lain penentuan akurasi pada konverter A/D (analog ke digital) serta pengolah sinyal digital, dalam bentuk panjang word (word length), floating-point versus fixed-point
arithmetic dan faktor-faktor lain.

Sinyal-sinyal digital dapat disimpan pada media magnetik (berupa tape atau disk) tanpa mengalami pelemahan atau distorsi data sinyal yang bersangkutan. Dengan demikian sinyal
tersebut dapat dipindah pindahkan serta diproses secara offline di laboratorium. Metode-metode pemrosesan sinyal digital juga membolehkan implementasi algoritma-algoritma pemrosesan
sinyal yang lebih canggih. Umumnya sinyal dalam bentuk analog sulit untuk diproses secara matematik dengan akurasi yang tinggi.

Implementasi digital sistem pemrosesan sinyal lebih murah dibandingkan secara analog. Hal ini disebabkan karena perangkat keras digital lebih murah, atau mungkin karena
implementasi digital memiliki fleksibilitas untuk dimodifikasi.

Kelebihan-kelebihan pemrosesan sinyal digital yang telah disebutkan sebelumnya menyebabkan pemrosesan sinyal digital lebih banyak digunakan dalam berbagai aplikasi. Misalnya,
aplikasi pengolahan suara pada kanal telepon, pemrosesan citra serta transmisinya, dalam bidang seismologi dan geofisika, eksplorasi minyak, deteksi ledakan nuklir, pemrosesan sinyal
yang diterima dari luar angkasa, dan lain sebagainya.
Namun implementasi digital tersebut memiliki keterbatasan, dalam hal kecepatan konversi A/D dan pengolah sinyal digital yang bersangkutan. (Proakis dan Manolakis, 1992)




2. a. Gelombang radio



Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam
frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik. Gelombang radio ini berada pada jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz) sampai beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi elektro
magnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.

Gelombang elektromagnetik lainnya, yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma?, sinar-X?, inframerah?, ultraviolet?, dan cahaya terlihat.

Ketika gelombang radio dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Hal ini kemudian
dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang membawa informasi.

Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi?, radio,
radar?, dan telepon genggam pada umumnya.


Di era komunikasi nirkabel dewasa ini, beramai-ramai orang menggunakan layanan internet menggunakan modem 3G(EDGE) ataupun 3,5G (HSDPA), selain sifatnya yang ‘mobile’ juga murah
dibanding dengan jaringan kabel, namun, ketika penggunanya membludak, maka masalahpun timbul, konektifitas lambat, macet, bahkan tidak terkoneksi sama sekali, pita frekuensi yang kecil
(5MHz) memaksa para pengguna harus puas dengan yang ada sekarang..

Kita ketahui Sistem komunikasi gelobang radio/elektromagnetik ini menggunakan udara atau ruang angkasa sebagai bahan penghantar. Secara garis besar sistem ini adalah sebuah
pemancar Tx yang memancarkan dayanya menggunakan antena ke arah tujuan, sinyal yang dipancarkan berbentuk gelombang elektromagnetis. Pada penerima gelombang elektromagnetik ini diterima
oleh sebuah antena yang sesuai. Sinyal yang diterima kemudian diteruskan ke sebuah pesawa penerima Rx.

Gelombang elektromagnet pertama kali diturunkan oleh Maxwell dalam rumus-rumusnya. Kemudian dikembangkan oleh Hertz, yang menunjukkan bahwa energi dapat disalurkan dalam bentuk
elektromagnet. Gelombang elektromangnet dicirikan oleh frekuensinya. Dimana kecepatan penjalarannya rata-rata 300.000 km/detik.

Energi sebagai gelombang elektromagnetik dengan frekuensi di atas 10 kHz bisa dipancarkan tanpa menggunakan kawat-kawat penghantar. Ternyata pada frekuensi di bawah 30 kHz adalah
sangat mahal dan merepotkan untuk menyalurkan gelombang-gelombang elektromagnetik (gelombang radio), karena dibutuhkan daya yang sangat besar untuk memancarkannya, dan juga karena instalasi
antena dari pemancar dengan frekuensi tersebut sangat besar. Untuk memancarkan energi secara efisien, panjang antena pemancar saling sedikit harus ¼ panjang gelombang dari frekuensi yang
bersangkutan.

Sangat sukar untuk menyalurkan sinyal-sinyal suara dan musik pada frekuensi rendah sebagai suatu gelombang radio. Tetapi pada frekuensi-frekuensi yang lebih tinggi atau dengan panjang
gelombang yang lebih pendek, lebih mudah dan lebih ekonomis untuk menyalurkan gelombang-gelombang radio. Karena kenyataan ini pada sistem radio digunakan frekuensi-frekuensi itnggi untuk membawa
sinyal-sinyal informasi dengan frekuensi yang ke suatu tujuan. Dalam hal ini sinyal-sinyal informasi dititipkan atau diselipkan pada sinyal pembawa pada sisi akhir dari perlatan pengirim atau
pemancar dengan suatu proses yang disebut Modulasi. Di tempat tujuan, sinyal informasi dikeluarkan laagi dari frekuensi pembawa dengan suatu proses yang berlawanan dari proses pengirim yang disebut Demodulasi.

Modulasi dari gelombang pembawa dapat diperoleh dengan cara mengubah-ubah beberapa karakteristik dari gelombang pembawa tersebut yang dilakukan oleh sinyal-sinyal informasi. Gelombang
bolak-balik sinusoidal atau gelombang elektromagnet mempunyai karakteristik yang penting misalnya amplitudo, frekuensi, dan fasa, dan terhadap informasi hal itu dapat diatur untuk merubah setiap
karakteristik dari tiap bentuk gelombang pembawa ini. Jadi informasi dapat dibawa dengan mengubah frekuensi, amplitudo ataupun fasa pada gelombang radio yang dipancarkan dan melakukan proses sebaliknya
di penerima, sinyal informasi dapat diperoleh kembali di penerima.



b. Gelombang Elektromagnetik

Pengertian Gelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik merupakan :
` a. Gelombang Transversal.
b. Gelombang yang dapat merambat dengan kecepatan 3.108 m/s.
c. Gelombang yang dapat merambat di ruang hampa tanpa medium.
d. Medan listrik yang berubah menjadi medan magnet.

Definisi Gelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik adalah faktor-faktor dari panjang gelombang, frekuensi dan cepat rambat gelombang elektomagnetik atau hubungan antara cepat rambat gelombang
yang dapat merambat pada ruang hampa dengan perkalian panjang gelombang beserta frekuensinya.

Persamaan Gelombang Elektromagnetik
Persamaannya adalah :
fI. c =
= c : f
III. f = c :
Keterangan :
C = Kelajuan (3.108 m/s)
F = frekuensi (Hz)
= panjang gelombang (m)

Tokoh Ilmuwan
Merupan sosok yangtelah berjasa dalam mengembangkan bidang Elektromagnetik, antara lain :
a. Hans Christian Oersted
b. James Clark Maxwell
c. Michael Faraday
d. Charles Augustin Coulomb
e. Heirich Rudolph hertz

Kecepatan Perambatan Gelombang Elektromagnetik
Bergantung pada dua besaran, yaitu:
)a. Permitivitas Listrik (

b. Permeabilitas magnetik (Mo)

Sprektrum Gelombang Elektromagneti Yaitu :
a. Untuk frekuensi dari tinggi ke rendah
1. Sinar Gamma : 1020 Hz – 1024 Hz
2. Sinar X : 1016 Hz – 1020 Hz
3. Ultraviolet : 1015 Hz – 1018 Hz
4. Cahaya tampak : 4.1014 Hz – 7,5.1014 Hz
5. Infra red : 1011 Hz – 1014 Hz
6. Gelombang Mikro : 108 Hz – 1012 Hz
7. Gelombang Radio : 104 Hz – 108 Hz

a. Untuk panjang gelombang dari tinggi ke rendah
1. Gelombang Radio : 3m – 1.500m
2. Gelombang Mikro : 3.10-14
3. Infra red : (7.10-7)m – 10-6m
4. Ultraviolet : 10-8 – 10-7m
5. Sinar X : (10-9 – 10-6)cm
6. Sinar Gamma : 3.10-12

Sifat – sifat Gelombang Elektromagnetik Secara umum semua jenis gelombang memiliki sifat-sifat, antara lain :
a. Merupakan gelombang transversal.
b. Merambat lurus
c. Arah rambat tidak dapat dibelokkan dalam medan listrik dam medan magnet
d. Dapat dipantulkan (releksi)
e. Dapat melentur (difraksi)
f. Pembiasan
g. Dapat Berinteferensi
h. Dapat dipolarisasikan

Teori Maxwell Berdasarkan pada, antara lain :
a. Hukum Coulomb dan Gauss
b. Hukum Bio-Savart
c. Hukum Faraday

Kesimpulan dari Tokoh Ilmuwan Beberapa Tokoh yang memberikan kesimpulan, antara lain :
a. Hans Christian Oersted menyimpulkan bahwa arus listrik (muatan yang bergerak) menghasilakn medan magnet.
b. James Clark Maxwell menyimpulkan bahwa perubahan medan listrik menghasilkan medan magnet.
c. Michael Faraday menyimpulkan bahwa medan magnet yang berubah menghasilkan medan listrik yang berubah – ubah pula.

Hukum - Hukum Gelombang Elektromagnetik
Hukum – hukum itu, antara lain :

1. Muatan listrik dapat menimbulkan medan magnet disekitarnya (Hukum Bio-Savart).
2. Arus listrik yang mengalir menghasilkan medan magnet (Hukum Coulomb).
3. Perubahan medan magnet dapat menghasilkan medan listrik (Hukum Faraday)

Gelombang Mikro Gelombang Mikro memiliki sifat, antara lain :
a. Menimbulkan efek panas jika berinteraksi dengan materi.
b. Mudah dipantulakan oleh benda berukuran beberapa meter karena panjang gelombangnya hanya beberapa sentimater.
Gelombang Mikro dimanfaatkan untuk beberapa hal, yaitu :
a. Memasak makanan pada microwave oven.
b. Menghitung jarak, memandu pendaratan pesawat saat cuaca buruk, memandu peluru kendali pda radar. Radar yang diperkuat disebut lidar (mirip laser, tetapi berasal dari gelombang mikro).
c. Mengirim laporan pada jaringan closed circuit television.

3. Media Penghantar Transmisi Data

a) Kabel Untiran
b) Kabel Koaksial
c) Delombang Mikro
d) Radio Komunikasi Gelombang Pendek
e) Gelombang Radio-FM/Stasiun Televisi
f) Gelombang Radio-AM
g) Satelit
H) Telepone Celluler
i) Fiber Optic Cable


4. Apa yang anda dimaksud :

A) Broadcast adalah distribusi audio, video dan data yang mengirimkan sinyal secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi
B) Broadband adalah sebuah istilah dalam internet yang merupakan koneksi internet transmisi data kecepatan tinggi.


Like and Follow This Blog

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...